WHO Indonesia baru baru ini mengeluarkan pernyataan yang sangat mengejutkan yang justru berlawanan dengan postingan viral di Facebook dan Twitter bahwa merokok diklaim bisa mencegah virus corona, postingan ini dibagikan banyak orang sementara belum ada kebenarannya.
Dr.Feni Fitriani Ketua Pokja Masalah Rokok Perhimpunan Dokter Paru Indonesia membantah kabar tersebut. Menurutnya perokok sudah mengalami kerentanan di saluran pernafasan sehingga mudah terpapar virus.
Awas! Perokok Lebih Rentan Terkena Virus Corona
Senada dengan Feni, Prof.Dr.Amin Soebandrio Kepala Lembaga Biologi dan Pendidikan Tinggi Eijkman menuturkan bahwa ada 3 molekul di permukaan yang dikenali virus corona yakni molekul ACE2, CD209 dan CLEC4M. Merokok dapat mengubah sel paru menjadi lebih rentan terhadap infeksi SARS-CoV-2 melalui peningkatan ekspresi ACE2 di sel AT2 dan kemudian memfasilitasi masuknya virus dengan cara meningkatkan ekspresi DC-SIGN DCs.
Kaitan antara rokok dan virus Corona terjalin, melalui kandungan di virus yang lebih 'menyukai' sel-sel di tubuh perokok. Disebutkan oleh pakar, bahwa perlu ada reseptor di permukaan sel tubuh yang dikenali virus Corona, yaitu ACE2, CD209, dan CLEC4M
"Pada perokok, ACE2 dan CD209 sangat signifikan menonjol, maka membuat virus lebih cepat menempel. Alasan mengapa yang merokok lebih banyak kena virus, karena reseptornya lebih banyak," ujar Kepala Lembaga Biologi dan Pendidikan Tinggi Eijkman, Prof Dr Amin Soebandrio di Jakarta, Jumat 13 Maret 2020.
Pernyataan ini sejalan dengan beberapa temuan yang terbit dalam berbagai literatur, yang menyebutkan hubungan antara perokok dan karakteristik pasien terinfeksi COVID-19.
Sekelompok peneliti dari China dengan beragam latar belakang institusi, menyebutkan tingkat keparahan coronavirus pada laki-laki di Cina lebih tinggi dibandingkan perempuan. Hal ini disebabkan, karena laki-laki di Cina kebanyakan adalah perokok berat.
ACE2, CD209, dan CLEC4M di Sebabkan Oleh Tar Dalam Asap Rokok
Menurut National Cancer Institute (NCI), di dalam tar rokok bukan hanya saja terdapat ACE2, CD209 dan CLEC4M, tar rokok ternyata mengandung lebih dari 7000 bahan kimia berbahaya lain nya!
Bukan hanya saja menyebabkan rentan terhadap Corona virus, tetapi tar ternyata adalah zat yang paling bertangung jawab penyebab kanker paru
Belakangan ini juga sangat viral foto paru paru hitam dari seorang perokok yang ingin mendororkan organ tubuh nya setelah dia meningal. Ternyata setelah di cek oleh dokter, paru paru nya sudah rusak parah oleh tar selama dia merokok 30 tahun.
Berhentilah merokok sekarang! Jika Anda tidak bisa atau tidak mau, setidaknya gunakan filter tar rokok!
Solusi terbaik untuk menghindari hal ini dan menjaga paru-paru tetap sehat adalah berhenti merokok, tetapi berhenti merokok tidak semudah membalikkan telapak tangan, dibutuhkan banyak disiplin dan komitmen tingkat tinggi. Dan tidak banyak yang gagal atau berhenti merokok lagi.
Jika demikian, apakah ada solusi untuk menyaring tar agar tidak masuk ke tubuh Anda yang tidak bisa atau tidak akan berhenti merokok? Anda memang benar-benar sangat beruntung membaca artikel ini, di tahun modern 2020, tentu saja telah ditemukan teknologi bagi Anda untuk merokok dengan rasa yang sama tanpa Tar! Nama produknya adalah filter tar rokok ANTITAR.
Tar Berkurang Rasa Tetap Sama
BARU: Teknologi pemurnian asap menghilangkan batuk dan kelebihan tar perokok hanya dalam tiga minggu TANPA mengurangi jumlah rokok yang dihisap per hari.
ANTITAR adalah filter tar rokok generasi ke-2 dari Singapura yang telah terbukti mampu menyaring tar dari 90% asap rokok melalui teknik Venturi Principles dan teknologi terbaru. Prinsip ini bekerja tanpa menghilangkan nikotin atau menambahkan zat tambahan ke filter atau asap rokok.
Ini adalah impian paling sempurna bagi jutaan perokok! Inilah cara baru sehat untuk merokok!